Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Apa Ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric
yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric,
sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1) "Tolong katakan, di mana ia
sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2) Aku berlari memeluk
tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata.
(3) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan ( 4 )
Watak tokoh ibu pada kutipan cerita tersebut adalah..
a. Penyayang
b. Keras kepala
c. Pendiam
d. Penolong
yang dulu tinggal di sana itu?" Ia menjawab, "Silakan masuk, Nyonya! Kalau Anda ibunya Eric,
sungguh Anda tak punya hati!”. Ia membuka pintu tempat tinggalnya. (1) "Tolong katakan, di mana ia
sekarang? Saya janji menyayanginya dan tidak akan meninggalkannya lagi!” (2) Aku berlari memeluk
tubuhnya yang bergetar keras. "Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric
telah meninggal dunia. Jasadnya ditemukan di kolong jembatan,” jawabnya dengan suara terbata-bata.
(3) ”Eric... maafkan Ibu, Nak!” Aku sungguh menyesal, mengapa anakku Eric, dulu kutinggalkan ( 4 )
Watak tokoh ibu pada kutipan cerita tersebut adalah..
a. Penyayang
b. Keras kepala
c. Pendiam
d. Penolong
Jawaban: B keras kepala
semoga membantu